Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

PERINGATAN!! Apakah anda sudah tau peralatan instalasi listrik rumah tangga beserta fungsinya masing masing?

contohnya nama alat alat instalasi listrik seperti soket, stop kontak dan lain sebagianya

sebenarnya pengetahuan menegenai peralatan isntalasi listrik terutama dalam rumah sangat diperlukan agar

kita bila menjumpai masalah mengenai instalasi listrik terutama dirumah kita, minimal dapat mngetahui

kemungkinan permaslahan yan dialami dan bisa mengantisipasi bahaya yang akan terjadi.

AWASS... BAHAYA bila anda belum tau. Ketahui segera peralatan isntalasi listrik dan fungsinya msing masing di bawah ini :



A. Bargainser

Bargainser merupakan alat yang terpasang sebagai batas antara PLN dan pelanggan. Selain itu, bargainser merupakan milik PLN sehingga masih tanggung jawab dan tersegel oleh PLN.


Fungsi utama bargainser adalah :

  1. Membatasi daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan),
  2. Mencatat daya yang digunakan oleh konsumen.
  3. Pemutus daya utama beralih jika ada kekuatan kelebihan konsumsi oleh pelanggan, gangguan arus pendek pada instalasi listrik atau sengaja dimatikan rumah pelanggan untuk tujuan pemasangan perbaikan listrik rumah.

Penggunaan Bargainser Itu Sendiri yaitu :

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah.

Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal. (dan yang biasa memasang alat ini adalah dari pihak PLN)

Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Posisi Pemasangannya di bagian depan dari rumah untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik oleh petugas PLN.


B. MCB (Miniature Circuit Breaker)

Miniature Circuit Breaker adalah  komponen pengaman yang berfungsi untuk memproteksi arus lebih (over current) yang disebabkan terjadinya hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload).

Fungsi utama dari MCB adalah  

  • Memutus hubungan listrik secara otomatis apabila ada arus atau beban lebih (melebihi kapasitas nomilan MCB tsb).

Fungsi lainnya adalah

  1. Membatasi Penggunaan Listrik
  2. Mengamankan kabel terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.
  3. Melewatkan arus tanpa pemanasan lebih.
  4. Membuka dan menutup sebuah sirkit di bawah arus pengenal.
  5. Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalas listrik.

C. KWH Meter

KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium.

Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnyadisebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa,

sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalamsatuan WH ?watt !am" ataupun dalam Kwh ?kilowatt Hour".

Fungsi :

  • Fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian energi listrik.

Jenis KWH ada dua yaitu

  1. KWH meter Analog
  2. KWH meter Digita

harga :
cara menggunakannya :
cara membaca KWH meter
KWH = (Selisih Pembacaan Meter KWH) x Factor Meter
Selisih pembacaan meter KWH = Penunjukkan meter bulan ini – Penunjukkan meter bulan lalu


D. Steker atau colokan listrik.

Colokan dan soket listrik AC domestik adalah alat yang menghubungkan antara pencatu daya arus bolak-balik/AC (pada rumah tangga, biasanya daya listrik satu fase) dengan peralatan listrik terutama yang digunakan dalam rumah tangga.

Colokan listrik adalah sebuah penghubung yang dapat dimasukan ke soket listrik atau sumber listrik. Dia memiliki jenis MALE, terutama dilapisi kuningan dan seringkali "timah" atau nikel, yang berhubungan langsung dengan sumber listrik. 
 
Colokan ini memiliki hubungan hidup dan hubungan netral, dan ada yang memiliki tambaha bumi (atau tanah, dalam bahasa Inggris: Ground). 
 
Setiap colokan sebenarnya harus memiliki hubung GROUND agar bila ada sisa tegangan atau fasa yang tidak terpakai maka akan dinetralisir oleh GROUND tersebut.
 
Di banyak tipe colokan tidak ada pembedaan antara fasa dan netral dan di sedikit kasus kedua pin mungkin hidup / bertegangan.

Soket listrik adalah sebuah titik penghubung yang mengantarkan listrik utama ketika sebuah colokan dicolok ke dalamnya. Dia merupakan lawan dari colokan, dan biasanya memiliki jenis female.
  • Atas:colokan listrik tipe C (CEE 7/16 Europlug).
  • Tengah : colokan dan soket listrik model C (C (CEE 7/17 Euro 2 pin).
  • Bawah : F (CEE 7/4 "Schuko"). 
 
Colokan dan soket diatas banyak digunakan di Indonesia.

Perbedaan colokan dan soket listrik setiap negara didasarkan oleh 

  • Tipe
  • Bentuk
  • Ukuran
  • Batasan Voltase, dan
  • Arus Listrik nya.
 
Tipe yang digunakan di setiap negara mengacu kepada standar nasional masing-masing.
 
Untuk Indonesia mempergunakan tipe C dan F pada tegangan listrik 220 V dan frekuensi 50 Hz menggunakan standar pembuatan SNI.


5. Spin Control.
Merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

6. Sekering.
Alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.

7. Sakelar atau switch.
Merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.

8. Stop kontak (outlet)
Merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

9. Kabel listrik.
Merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Semoga bermanfaat...

Share this